Ludruk adalah
kesenian drama tradisional dari Jawa Timur dimana diperagakan oleh sebuah grup
seni yang ceritanya diambil dari kehidupan rakyat sehari-hari,cerita perjuangan
dan diselingi dengan lawakan-lawakan serta diiringi dengan gamelan sebagai
musik.Pementasan ludruk biasanya diawali dengan tari Remo.Ludruk berbeda dengan
ketoprak.Cerita Ketoprak lebih sering diambil dari kisah zaman dulu seperti
sejarah maupun dongeng,sementara Ludruk lebih sering mengambil cerita dari
kehidupan sehari-hari,contoh:kehidupan masyarakat kecil.
Sejarah dari munculnya ludruk sediri
memiliki beberapa versi yang berbeda.Ada yang menyebut ludruk lahir di
Jombang,namun ada pula yang menyebutkan bahwa ludruk berasal dari
Surabaya.Tidak hanya itu,terdapat 2 versi penggagas yang berbeda yaitu
Gangsar,seseorang yang berasal dari desa Pandan,Jombang dan Santik,petani dai
Desa Ceweng,Jombang.
Asal usul kata ludruk pun juga
memiliki beberapa versi.Yakni berdasarkan Cak Markaban,tokoh ludruk Triprasetya
RRI Surabaya,Ludruk berasal dari kata gela-gelo (geleng-geleng) dan
gedruk-gedruk (suara menghentakkan kaki dilantai).Sedangkan menurut Cak
Kibat,tokoh Ludruk Besutan,ludruk berasal dari molo-molo lan
gedruk-gedruk.Namun berbeda lagi menurut Dukut Imam Widodo pada bukunya
Soerabaia Tempo Doeloe,yang dimana ludruk berasal dari bahasa Belanda yaitu
“leuk en druk” yang artinya bahagia menonton acara lucu,yang kemudian lama-lama
menjadi ludruk dalam pelafalannya.
Periode dari Ludruk yang paling kuat
penguraiannya adalah:
1)Periode
Ludruk Lerok (tahun 1907-1915)
Lerok yang berasal dari kata lorek
yang berarti penuh coretan,hal ini dikarenakan penuhnya coretan di wajah para
pemain.Atau disebut juga dengan kledek lanang,yaitu seni pertunjukan yang
mengutmakan nyanyian dalam bentuk pantun.Pelopor dari ludruk lerok ini adalah
Pak Santik dan Pak Amir dari desa Ceweng,Jombang.
2)Periode
Ludruk Besut (tahun 1915-1920an)
Ludruk besut adalah peralihan nama
dari ludruk lerok,dimana hal ini dikarenakan oleh adanya perubahan pelaku utama
yang selalu memakai kain panjang yang menjadi lambang kesucian dan mempunyai
tugas menyampaikan maksud yang biasanya disebut besut.Tokoh pelopornya adalah
Pak Santik,Pak Amir,Pak Pono,dan Marpuah.
Pementasan diawali dengan
saji-sajian lalu dilanjutkan dengan lawakan,dan kemudian disertakan
pantun-pantun yang kesemuanya dirangkai dalam satu cerita.
3)Periode
Ludruk Lerok Besut (tahun 1920-1930an)
4)Periode
Lerok dan Ludruk (tahun 1930-1945an)
Pada periode ini,Ludruk terkenal
dengan tembang jula julinya yang menentang pemerintahan Belanda dan
Jepang.Tidak hanya itu saja,Ludruk pada era ini lebih dikedepankan bagaimana
pentingnya kemerdekaan kepada para penontonnya.Tokoh paling populer adalah Cak
Durasim.Pada tahun 1933,Cak Durasim mendirikan Ludruk Organisasi untuk
menentang pemerintahan Belanda dan Jepang lewat jalur seni.
5)Periode
Setelah Proklamasi
Pada periode ini,yakni sekitar tahun
1945-1965,mulai bermunculanseniman-seniman urban seperti Astari Wibowo dan
Samjudin.Beliau berdua mendirikan ludruk Marhaen pada tanggal 19 Juni
1949.Setelah perkumpulan ini berdiri,muncul perkumpulan-perkumpulan ludruk
lain,seperti ludruk Tresna,ludruk Tunggal,Ludruk Sari Rukun,dan LudruK Panca
Bakti.
Pada periode tahun 1965-1968 terjadi
kevakuman ludruk.Hal ini disebakan ludruk menjadi pertunjukan terlarang karena
tercatat banyak diantara perkumpulan ludruk yang terlibat dalam aksi PKI.Namun
pada tahun 1967,Pemerintah mulai membangkitkan kembali perkumpulan ludruk.Sebelumnya
mereka diseleksi oleh Kodam Brawijaya dan pada tahun 1968-1970 terjadi
peleburan antarludruk yang dibina oleh DAM Brawijaya serta dibina oleh ABRI
sampai tahun 1975.Pembinaan dilakukan untuk mengembalikan rasa kepercayaan
masyarakat Jawa Timur dan umumnya penonton akan Ludruk yang bersih dari unsur
PKI.Tercatat pada tahun 1980-1990 terdapat 104 perkumpulan ludruk di
Surabaya,diantaranya adalah ludruk RRI Surabaya dan ludruk Mandala.Seniman
ludruk paling terkenal pada era ini adalah Cak Kartolo,Cak Markeso,Cak Baseman,Pak
Kadhan,dan Marlena.
Pada era ini,Ludruk juga meluas
sampai ke Jawa Tengah.Pelopornya adalah para pekerja PTPN SEMBILAN Balong yang
berasal dari JAWA Timur.Dan pada tahun 1990an,PTPN mendirikan perkumpulan
ludruk Kembang Budoyo di Jepara.
Sejarah dari Ludruk sendiri memang
memiliki beberapa versi namun yang jelas ludruk adalah salah satu drama seni
tradisional yang patut dilestarikan,dan dinikmati.Jangan sampai ludruk punah
dari tanah air ini,dan akan lebih menjengkelkan lagi apabila diklaim oleh
negara lain.Karen baru bener-bener terasa betapa pentingnya ludruk itu
Sumber
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik,Saran,dan Komentar sangat saya perlukan.So,komentar yaaa